Langsung ke konten utama

kisah nabi ismail AA kls 3


Nabi Ismail  ‘Alaihissalam

Nabi Ibrahim ‘alaihissalam ingin sekali memiliki keturunan yang saleh yang beribadah kepada Allah Subhaanahu wa Ta’ala dan membantu urusannya, istrinya yang bernama Sarah pun mengetahui apa yang diharapkan suaminya sedangkan dirinya mandul, maka Sarah memberikan budaknya yang bernama Hajar kepada Ibrahim agar suaminya memiliki anak darinya.

Selanjutnya, Hajar pun hamil dan melahirkan Nabi Ismail yang akan menjadi seorang nabi. Setelah beberapa waktu dari kelahiran Ismail, Allah Subhaanahu wa Ta’ala memerintahkan Ibrahim pergi membawa Hajar dan Ismail ke Mekah, maka Nabi Ibrahim memenuhi perintah itu dan ia pun pergi membawa keduanya ke Mekah di dekat tempat yang nantinya akan dibangunkan ka’bah.

Tidak lama setelah sampai di sana, Nabi Ibrahim meninggalkan Hajar dan Ismail di tempat tersebut dan ingin kembali ke Syam. Ketika Hajar melihat Nabi Ibrahim pulang, maka Hajar segera mengejarnya dan memegang bajunya sambil berkata, “Wahai Ibrahim, kamu mau pergi kemana? Apakah kamu (tega) meninggalkan kami di lembah yang tidak ada seorang manusia dan tidak ada sesuatu apa pun ini?” Hajar terus saja mengulang-ulang pertanyaannya berkali-kali hingga akhirnya Ibrahim tidak menoleh lagi kepadanya. Akhirnya Hajar bertanya, “Apakah Allah yang memerintahkan kamu atas semua ini?” Ibrahim menjawab, “Ya.” Hajar berkata, “Kalau begitu, Allah tidak akan menelantarkan kami.”

Kemudian Hajar kembali dan Ibrahim melanjutkan perjalanannya hingga ketika sampai pada sebuah bukit dan mereka tidak melihatnya lagi, Ibrahim menghadap ke arah Ka’bah lalu berdoa untuk mereka dengan mengangkat kedua belah tangannya, dalam doanya ia berkata, “Ya Tuhan kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah Engkau (Baitullah) yang dihormati. Ya Tuhan kami (yang demikian itu) agar mereka mendirikan shalat, maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan beri rezekilah mereka dari buah-buahan, mudah-mudahan mereka bersyukur.” (QS. Ibrahim: 37)

Kemudian Hajar mulai menyusui Ismail dan minum dari air persediaan. Hingga ketika air yang ada pada geriba habis, dia menjadi haus, begitu juga anaknya. Lalu dia memandang kepada Ismail sang bayi yang sedang meronta-ronta, kemudian Hajar pergi meninggalkan Ismail dan tidak kuat melihat keadaannya.

Maka dia mendatangi bukit Shafa sebagai gunung yang paling dekat keberadaannya dengannya. Dia berdiri di sana lalu menghadap ke arah lembah dengan harapan dapat melihat orang di sana namun dia tidak melihat seorang pun. Maka dia turun dari bukit Shafa dan ketika sampai di lembah, dia menyingsingkan ujung pakaiannya lalu berusaha keras layaknya seorang manusia yang berjuang keras, hingga ketika dia dapat melewati lembah dan sampai di bukit Marwah lalu berdiri di sana sambil melihat-lihat apakah ada orang di sana namun dia tidak melihat ada seorang pun. Dia melakukan hal itu sebanyak tujuh kali (antara bukit Shafa dan Marwah).

Saat dia berada di puncak Marwah, dia mendengar ada suara, lalu dia berkata dalam hatinya “diamlah” yang Hajar maksud adalah dirinya sendiri. Kemudian dia berusaha mendengarkannya maka dia dapat mendengar suara itu lagi, maka dia berkata, “Engkau telah memperdengarkan suaramu jika engkau bermaksud memberikan bantuan.” Ternyata suara itu adalah suara malaikat Jibril ‘alaihissalam yang berada di dekat zamzam, lantas Jibril mengais air dengan sayapnya hingga air keluar memancar. Akhirnya Hajar dapat minum air dan menyusui anaknya kembali. Kemudian malaikat Jibril berkata kepadanya, “Janganlah kamu takut ditelantarkan, karena di sini adalah rumah Allah, yang akan dibangun oleh anak ini dan ayahnya dan sesungguhnya Allah tidak akan menyia-nyiakan hamba-Nya.”

Hajar terus melalui hidup seperti itu hingga kemudian lewat serombongan orang dari suku Jurhum atau keluarga Jurhum yang datang dari jalur bukit Kadaa’ lalu singgah di bagian bawah Mekah kemudian mereka melihat ada seekor burung sedang terbang b

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KISI PAI KLS 2

 KISI KISI PTS  PAI  KELAS 2 SIKAP BERANI (KISAH NABI SOLEH) - Mukzijat Nabi Soleh - Kaum Nabi Solih - Silsilah atau Keturunan Nabi Solih - Kewajiban Menuntut Ilmu  AL-QURAN SIRAH AL-ASER DAN KISAH NABI LUTH  - seputar surat al aser tenang Lafal atau bunyi,, Jumlah, Tempat Turun, urutan surat,   - tempat Petmama Kali al-Quran diturunkan  - Kisah Nabi Luth AS  Seputar Kaum sadum,Istri dan Anak Nabi Luth    ASMAUL HUSNA  - Asmaul Huna Al-Quddus  - Jumlah Asmaul Husna - lafal Bacaan Tasbih 
  Materi PAI Kelas V       Hari/Tgl            : Kamis, 16 Mei 2024 Kelas                 : VA, VB, VC, dan VD Tujuan                : Praktik Sholat (Tarawih dan Witir) Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Tabiik Puunnn... الـحَمْدُ للهِ وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى رَسُوْلِ اللهِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ وَالَاهَ ، أَمَّا بَعْدُ Hari ini kita akan melanjutkan materi Pendidikan Agama Islam yaitu: Rukun Sholat A. Tata Cara Sholat Tarawih     Tata cara sholat tarawih dapat dikerjakan dengan setiap dua rakaat satu kali salam.  Urutannya sama seperti sholat sunah lainnya, yakni diawali dengan niat, takbiratul ihram, hingga diakhiri dengan salam. 1. Membaca Niat Sholat Tarawih Niat sholat tarawih sebagai imam: أُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً إِمَامًا للهِ تَعَالَى Ushalli sunnatat tarāwīhi rak'atayni mustaqbilal qiblati adā'an imāman lillāhi ta'ālā. Niat sholat tarawih sebagai makmum: أُصَلِّي سُنَّةَ التَّرَاوِ
  Materi PAI Kelas V       Hari/Tgl            : Senin, 13 Mei 2024 Kelas                 : VA, VB, VC, dan VD Tujuan                : Praktik Sholat (Tarawih dan Witir) Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Tabiik Puunnn... الـحَمْدُ للهِ وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى رَسُوْلِ اللهِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ وَالَاهَ ، أَمَّا بَعْدُ Hari ini kita akan melanjutkan materi Pendidikan Agama Islam yaitu: Rukun Sholat A. Tata Cara Sholat Tarawih     Tata cara sholat tarawih dapat dikerjakan dengan setiap dua rakaat satu kali salam.  Urutannya sama seperti sholat sunah lainnya, yakni diawali dengan niat, takbiratul ihram, hingga diakhiri dengan salam. 1. Membaca Niat Sholat Tarawih Niat sholat tarawih sebagai imam: أُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً إِمَامًا للهِ تَعَالَى Ushalli sunnatat tarāwīhi rak'atayni mustaqbilal qiblati adā'an imāman lillāhi ta'ālā. Niat sholat tarawih sebagai makmum: أُصَلِّي سُنَّةَ التَّرَاوِ