Langsung ke konten utama

1. Jika penyandaran nikmat tersebut dengan maksud berita, serta berita tersebut adalah berita yang benar dan sesuai kenyataan, maka hal ini dibolehkan.

contoh : Seorang mendapat warisan sebuah rumah yang ia tinggali. Kemudian ia di tanya :”Dari mana engkau dapatkan rumah ini?” maka ia menjawab :”Rumah ini warisan dari orang tua saya”

2. Jika penyandaran nikmat tersebut menunjukkan sebab diperolehnya nikmat, maka dirinci menjadi beberapa keadaan :

Sebab tersebut adalah sebab yang tidak nampak dan tidak dapat memberikan pengaruh sama sekali, maka hal ini termasuk kedalam syirik akbar.
Contoh : Seseorang berkata : Seandainya tidak ada wali fulan tidak akan terjadi ini dan itu (dengan keyakinan wali yang telah mati tersebut dapat mengatur apa yang terjadi di dunia)
Sebab tersebut adalah sebab yang diterima secara syari’at atau qodari (yaitu sebab yang diketahui dapat memberikan pengaruh setelah melalui percobaan atau penelitian), maka hal ini diperbolehkan dengan syarat tanpa disertai keyakinan bahwasanya sebab tersebut dapat memberikan pengaruh dengan sendirinya dan tanpa melupakan Dzat yang sesungguhnya telah memberikan nikmat tersebut, yaitu Allah ta’ala
Contoh : Seseorang mendapatkan nikmat sembuh dari suatu penyakit dengan sebab meminum obat tertentu. Namun ia meyakini yang memberikan kesembuhan adalah Allah. Ia mengatakan “Setelah minum obat ini penyakit saya sembuh atas izin Allah”
Sebab tersebut adalah sebab yang nampak, namun bukan merupakan sebab yang dibenarkan baik secara syari’at maupun qodari, dengan tetap diiringi keyakinan Allah yang memberikan nikmat tersebut. Maka hal ini termasuk dalam syirik kecil.
Contoh : Seseorang menggunakan jimat karena menganggap dapat menjadi sebab agar dirinya tercegah dari pengaruh buruk. Namun ia tetap meyakini bahwa yang mencegah keburukan darinya adalah Allah4.
Kisah Qorun sebagai pelajaran bagi orang yang kufur nikmat

Allah ta’ala memberikan banyak pelajaran kepada kita melalui kisah-kisah yang terdapat dalam Al-Qur’an. Diantara kisah tersebut adalah kisah Qorun yang memiliki harta berlimpah sebagaimana terdapat dalam Al- Qur’an surat Al-Qashash ayat 76 sampai 83. Pada ayat tersebut diceritakan Qorun berlaku sombong atas harta yang ia miliki. Allah berfirman :

قَالَ إِنَّمَا أُوتِيتُهُ عَلَى عِلْمٍ عِنْدِي أَوَلَمْ يَعْلَمْ أَنَّ اللَّهَ قَدْ أَهْلَكَ مِنْ قَبْلِهِ مِنَ الْقُرُونِ مَنْ هُوَ أَشَدُّ مِنْهُ قُوَّةً وَأَكْثَرُ جَمْعًا وَلَا يُسْأَلُ عَنْ ذُنُوبِهِمُ الْمُجْرِمُونَ

“Qorun berkata: “”Sesungguhnya aku hanya diberi harta itu, karena ilmu yang ada padaku.” Dan apakah ia tidak mengetahui, bahwasanya Allah sungguh telah membinasakan umat-umat sebelumnya yang lebih kuat daripadanya, dan lebih banyak mengumpulkan harta? Dan tidaklah perlu ditanya kepada orang-orang yang berdosa itu, tentang dosa-dosa mereka.” (QS Al-Qashash : 78)

Dalam ayat tersebut, Allah menceritakan kisah Qorun yang tidak mensyukuri nikmat yang telah diberikan kepadanya. Ia tidak memuji Allah yang telah memberikan nikmat kepadanya. Ia juga tidak menggunakan nikmat harta yang diperoleh dalam jalan ketaatan. Maka inilah bentuk kufur nikmat yang dilakukan Qorun. Maka Allah memberikan adzab yang pedih yaitu ditenggelamkan ke dalam bumi beserta seluruh hartanya. Allah ta’ala berfirman :

فَخَسَفْنَا بِهِ وَبِدَارِهِ الْأَرْضَ فَمَا كَانَ لَهُ مِنْ فِئَةٍ يَنْصُرُونَهُ مِنْ دُونِ اللَّهِ وَمَا كَانَ مِنَ الْمُنْتَصِرِينَ

“Maka Kami benamkanlah Qorun beserta rumahnya ke dalam bumi. Maka tidak ada baginya suatu golonganpun yang menolongnya terhadap adzab Allah. Dan tiadalah ia termasuk orang-orang (yang dapat) membela (dirinya).” (QS. Al Qashash : 81).

Demikianlah balasan bagi orang-orang yang kufur terhadap nikmat Allah. Sudah seharusnya kita mengambil pelajaran dari kisah tersebut sehingga tidak ada pada diri kita sifat kufur nikmat. Semoga Allah menjadikan kita

Komentar

Postingan populer dari blog ini

BBQ kelas 2

Assalamualaikum anak soleh solehah semOga selalu sehat 🤲🏻 untuk pelajaran BBQ hari ini tidak ada tugas ...  anak cukuP membaca Iqra 2 halaman pertama satu lembar atau dua halaman jangan lupa..... 🕌Solat 5 waktu tidak di tinggal 👨‍👩‍👧‍👦Bersikap baik dan hormt pada orang tua dan keluarga Semoga anak terbiasa dan biasa berprilaku baik dalam kehidupan sehari2 🤲🏻 Wassalamualaikum soleh solehah 🥰🙏🙏

AKIDAH A Kls 4

Selasa 02 Februari 2021 Assalamualaiku wr.wb  apa kabar anak soleh soilihah juga ayah dan bunda  semoga sehat selalu,,,, anak anak akidah akhlaq hari ini kita memaski materi ke 4 yaitu tentang  Perilaku Terpuji  dan meneladani sifat2 rosul ulul azmi  ..  Sifat wajib Rasul Siddiq berarti benar. Amanah berarti dapat dipercaya. Tabiq berarti menyampaikan Fatonah berarti cerdas.   Sifat Mustahil Rasul Kizib berarti dusta, lawan dari siddiq. Khianat berarti tidak dapat dipercaya, lawan dari sifat amanah. Kitman berarti menyembunyikan, merupakan lawan dari sifat tablig. Baladah berarti bodoh, merupakan lawan dari sifat fatanah ROSUL Ulul Azmi adalah gelar kehormatan yang diberikan kepada 5 Rasul. Ulul Azmi artinya orang-orang besar. Dari 25 rasul yang wajib kita ketahui, ada 5 rasul yang diberi gelar Ulul Azmi. Berikut yang termasuk rasul ulul azmi: 1. Nabi Muhammad SAW 2. Nabi Isa AS 3. Nabi Musa AS 4. Nabi Ibrahim AS 5. Nabi Nuh AS Disebut ulul azmi k...

Akidah akhkaq kls 4

  Selasa 01 desember 2020 ASSALAMUALAIKUM ANAK SOLEH SOLIHAH DAN JUGA AYAG BUNDA YANG LUAR BIASA APA KABAR HARI INI SEMOGA SEHAT SELALU BAIK ANAK ANAK UNTUK PELAJARAN akidah HARI INI ANAK ANAK TIDAK ADA TUGAS Jangan lupa 🕌Solat 5 waktu tidak di tinggal 👨‍👩‍👧‍👦Bersikap baik dan hormt pada orang tua dan keluarga Semoga anak terbiasa dan biasa berprilaku baik dalam kehidupan sehari2 🤲🏻 Wassalamualaikum soleh solehah 🥰🙏🙏 Selamat menyambut PAS  anak anak